Manusia dan Penderitaan
Yan Resdayana
1A111303
1KA03
MANUSIA DAN PENDERITAAN
6.1. Pengertian
Penderitaan
Pengertian penderitaan :
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Contoh tentang penderitaan :
Penderitaan
secara fisik yaitu terkena bencana tsunami, kehilangan anggota tubuh,dll.
Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh penyebab
penderitaan tersebut, misal Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan
seseorang, dan penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh
seseorang.
6.2. Siksaan
Pengertian siksaan :
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau
jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. akibat siksaan yang
dialami seseorang, timbulah penderitaan. Manusia akan mengalami siksaan di
akhirat nanti, yaitu siksaan bbagi orang-orang musryik, syirik, dengki,
memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dll.
Phobia :
Ketakutan yang menyebabkan seseorang mengalami siksaan
bati, dan bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya. Pada
umumya orang memiliki sau atau lebih phobia ringan seperti takut pada tiikus,
ular, serangga, dll. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian
hebatnya sehingga sangat mengganggu.
Tiga siksaan yang sifatnya psikis :
Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya;
1. Kebimbangan
dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan
mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang
itu pergi atau tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari
kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia
merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya,
masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu
keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
2. Kesepian
dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun
ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan
dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang
tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka
tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami
seseorang.
3. Ketakutan,
sama sama halnya dengan phobia yang dijelaskan diatas tadi. namun tidak terlalu
dibesar-besarkan. Penyebab seseorang merasa ketakutan :
a) Claustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa
takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b) Gamang
merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan
karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang
harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir,
atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
c) Kegelapan
merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempatyang gelap. Sebab
dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti,
misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat
tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
d) Kesakitan
merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng
yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi
ditusukkan kedalam tubuhnya, hal itu disebabkan karena dalam pikirannya
semuanya akan menimbulkan kesakitan.
e) Kegagalan
merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk
bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi
kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan
kalau sampai terulang lagi.
6.3. Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental :
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi
dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat
dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara
kurang wajar.
Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental :
1. Nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung.
2. Nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan :
1. Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohani.
2. Usahan
mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan
dirinya salah. Pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila
menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan masalahnya, sehingga tidak
menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, melainkan
memecahkan persoalannya.
3. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna dan sering
menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur
akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
2. Terjadinya
konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa
yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3. Cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial, over acting sebagai overcompensatie.
Proses-proses kekalutan mental :
1. Positif
: Trauma yang dialami secara baik sebagai usaha agar tetap suvive dalam hidup,
misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan
dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun
melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
2. Negatif
: Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi yaitu tekanan batin akibat tidak ttercapainya
apa yang diinginkan.
6.4. Penderitaan Dan Perjuangan
Hubungan antara penderitaan dan perjuangan :
Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik berat ataupun ringan yang bersifaat kodrati yang sudah
menjadi konsekwensi hidup manusia. Karena terserah kepada manusia itu sendiri
untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Sehingga manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap sebagai rangkaian penderitaan, melainkan optimis,
berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada
hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. caranya yaitu berjuang menghadapi
tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan
disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia
hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan.
6.5. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
Hubungan antara penderitaan, media masa dan seniman :
Berita mengenai penderitaan manusia
silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, radio, internet, dengan maksud
supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan
manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media masa merupakan alat yang paling
tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara
cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang simpati. Tetapi tidak
kalah pentingnya komunkiasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie
Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan
judul yang sama.
6.6. Penderitaan Dan Sebab - Sebabnya
Sebab-sebab timbulnya penderitaan :
a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk
manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut basib
buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan
kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk
dan takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia
penyebabnya.
b) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab
Tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal, dan optimism dapat berupa usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu.
6.7. Pengaruh Penderitaan
Pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami
penderitaan :
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia atau tidak
bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap
positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap
negative dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para
pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilaiannya. Penilaiannyaitu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih
sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
(Sumber :Buku MKDU Ilmu
Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Gunadarma)
Comments
Post a Comment